Saya adalah penggemar Anime Sport, olahraga apapun. Anime beberapa tahun terakhir sedang rajin memproduksi anime genre sport mulai dari Kuroko no Basket, Diamond no Ace, Baby Step, Yowamushi Pedal, hingga yang terakhir Haikyu. Tahun ini dahaga saya terhadap anime sport kembali terpuaskan dengan hadirnya All Out.
All Out sekilas akan mengingatkan kita pada Eyeshild 21 namun sebenarnya berbeda. All Out nama olahraganya adalah Rugby, sementara Eyeshild 21 merupakan American Football, meski menggunakan bola yang mirip, tapi aturan permainannya berbeda. Eyeshild memang termasuk fenomenal, legenda layaknya Slam Dunk dan Tsubasa, tapi saya tak berharap All Out mengikuti jejaknya, untungnya genre sport beberapa tahun ini sangat memuaskan, baik dari segi grafis maupun gaya penceritaan, dan All Out memuaskan ekspektasi saya.
All Out akan berfokus pada karakter Gion yang sifatnya sama seperti tokoh utama genre sport umumnya, cerewet, sok kuat tapi juga tekun, dan konyol. Gion ini tidak tahu apa-apa soal Rugby, tapi karena ingin membuktikan kalau meskipun tubuhnya pendek, dia masih bisa jago dalam olahraga, dan pilihannya jatuh pada Rugby. Gion yang amatir ini akan jadi jembatan kita yang awam dengan peraturan Rugby.
Table of Contents
All Out!! Batch
Yang saya suka dari All Out ketimbang anime genre sport lainnya adalah soal karakter. Tokoh utama kita memang Gion, tapi porsi Gion tidaklah sebanyak yang tokoh utama biasa dapatkan di anime genre sport. Porsi karakternya cukup terbagi rata dengan karakter lain, bahkan karakter pelatihnya justru yang paling membekas bagi saya. Dari segi karakter, saya suka porsi merata, mendalam, dan kompleks yang seperti ini, dan terakhir yang saya tonton melakukan itu adalah Diamond no Ace, tapi ternyata All Out menurut saya bisa melampaui itu dengan catatan episode yang panjang (Diamond no Ace mampu melakukannya juga karena punya episode yang banyak).
Tapi, dibandingkan anime lain, untuk suasana pertandingannya tidaklah spesial. Saya memang tak bisa menilai grafis atau kualitas gambarnya, saya Cuma bisa menilai mana nyaman ditonton mana yang tidak, tapi menurut saya soal bagaimana All Out menyajikan pertandingan beserta ketegangannya masih sangat jauh kalah dari Kuroko no Basket, Haikyu, dan Diamond no Ace yang memukau secara tampilan gambarnya dan juga atmosfer pertandingannya.
Soal alur, All Out termasuk lambat. Sepertinya sudah trend bagi genre anime sport untuk berfokus pada pembangunan karakter, bukan saja karakter individu, tapi karakter tim. All Out sangat sedikit memainkan pertandingan karena akan lebih berfokus pada pelatihan dan pembentukan karakter pemain dan tim, namun itu akan membuat hubungan saya sebagai penonton dengan karakter semakin kuat, sehingga ketika season 2 kita akan mendapatkan tontonan pertandingan (yang semoga) dengan atmosfer pertandingan yang menegangkan dan peduli pada tiap karakternya.
Kalau soal apa yang tidak suka pada anime ini yang langsung saya pikirkan adalah karakter Iwashimizu yang hmmm.. apa yah sebutannya… untuk karakter cowok yang dibikin cantik dan sok moe/cute. Sebenarnya kalau karakternya sih tidak apa-apa tapi bagiamana mereka menampilkannya membuat saya terganggu. Sensasinya sama ketika menonton anime sport renang, Free, dimana dengan pengemasan karakter yang seperti itu membuat saya tak sanggup untuk menyelesaikan menontonnya.
Sebenarnya untuk ukuran genre sport, jelas All Out masih kurang spesial dibanding Haikyu dan Diamond no Ace yang jadi favorit saya dimana dua anime itu juara dari atmosfer pertandingan dan grafisnya (Kuroko juga bagus tapi semenjak karakternya punya jurus maka dua anime itu lebih jadi favorit).